Review EverCoss A7E , iPhone 5C versi Android
EverCoss A7E , iPhone 5C versi Android - Sekarang tak ada yang main harga smartphone di angka Rp 1,5 jutaan. Tantangannya adalah bagaimana mengemas produk bagus, tak ketinggalan jaman, tetapi dipatok pada jangka Rp 800-900 ribuan. Jika mengacu spek yang dkenalkan pada seri EverCoss Elevate Y2, jelas tak mungkin pasang banderol angka ini. Maka, perbaikan yang sempat meraih Indonesia Best Brand Award 2014 ini merilis produk Android yang bisa mencetak penjualan tinggi.
Desain
Bodi boleh bak iPhone 5C, tetapi barang Apple sati unu undibody alias baterainya tak bisa dilepas atau menancap di dalam. Sementara EverCoss A7E punggung yang tersedia dalam lima kelir (biru, hitam, putih hijau dan peach) itu gampang dilepas seperti cangkang saja. Punggung asli glossy. Menyisakan dua titik yaitu kamera dan LED dlash diatas serta sebuah speaker dibawah. Dua tombol dijajarkan disamping kanan, kontrol volume dan power. Cuma posisinya agak kebawah, sehingga sedikit kurang nyaman ketika ibu jari beraksi mengontrol volume atau aktifkan layar.
Dua port (3,5 mm audio dan microUSB) saling terpisah diatas dan bawah. Smartphone seberat 124,6 gram ini dipasangi layar seluas 4 inci diagonal. Tiga tombol khas Android tak berada diatas layar. Melainkan terpisah dibawah layar. Ketika tak digunakan memang tak terihat jelas. EverCoss A7Edengan postur demikian jadi lebih nyaman digenggam (handy). Selipkan ke saku juga tak aneh.
Kinerja
Sensivitas sentuhan pada layar memang kurang lekas. Terutama ketika mengoperasikan beberapa aplikasi dengan ion-ikon perintah yang kecil. Misalnya saja aplikasi YouCam Perfect. Tetapi cukup responsif. Menggunakan prosesor dengan kecepatan komputasi 1,3 Ghz berarsitektur quad core bikinan MTK dan berpadu dengan RAM 512 MB.
Kamera
Seri ini menyiapkan tiga mode pemotretan utama. Antara lain; panorama, face beauty, dan normal. Pada mode normal tersedia HDR, self timer dan face detection. Sementara face beauty yang sangat terpakai bagi penyuka selfie hanya menyiakan setelah self timer. Sedang jika memakai panorama,, Anda bisa setel ISO secara manual hingga 1600. Resolusi foto dapat dipilih dari VGA hingga 8 MP. Namun untuk mode close up tak tersedia. Oleh karena itu, sebaiknya Anda atur menggunakan HDR saja. Mode edit foto tidak terlalu istimewa. Sama seperti hampir kebanyakan smartphone Android KitKat. Selain itu, jika anda sudah unduh beberapa aplikasi foto, ia tak muncul sebagai opsi lain bersama menu editing. Tetapi toh reaksi sensor kamera saat men-capture objek tak lelet.
0 comments:
Post a Comment